Termenung panjang aku...
Ku hitung-hitung dan ku belek-belek,
Tak tahu apa yang dikejarkan,
Duit, ke dunia ke durjana ?
Padahal aku bukannya sesiapa!
Perangai watak dan teladan kejadian yang aku lalui,
Macam tak cukup untuk ku pedomankan,
Iman juga yang harus diperkuatkan
Jalan yang ku pilih ini masih jauh,
Entahkan bila sampai ke penghujungnya,
Tapi itu bukan soal-pangkalnya,
Kesudahan yang baik pun boleh jadi dekat
Aku takut dan curiga,
Mana arah dan jalan,
Namun aku berani,
Pusing keliling dan sesat gelap,
Aduh! Kenapa harus aku mengeluh..
Pada kenikmatan dunia yang tak tercapaikan,
Seharusnya aku perlu menjadi insan bijak,
Punya pikir bekal selepas kematian.
Celoteh ringan oleh : YaDi
Aku bukan penyair
Monday, July 31, 2006 at 7:13 pm
Pengirim: Ilriady Al-Kalantani 1 comments
Menjengah akhir malam
Friday, July 14, 2006 at 10:39 pm
Tersedar dari buaian lena
Menghantar insan bermunajat
Menyingkap tabir Yang Esa
Apakah terpenuh segala hajat ?
Berpaksikan keyakinan yang tertancap
Bahwa Tuhan tiada melupakan hamba-Nya
Menjadi suatu kekuatan yang kejap
Yakin insan pada kasih Tuhan-nya
Apakah bisa kita memenuhi jemputan
Atau merubahnya menjadi kebiasaan
Yang terkadang tidak dipenuhkan
Sangat khuatir akan kealpaan
Bahawa Tuhan itu tiada memerlukan
Apalagi untuk mewajibkan...
Sedang kita yang berhajatkan
Apakah sanggup ditinggalkan...
Pengirim: Ilriady Al-Kalantani 0 comments
Di Magna ini …
Monday, July 10, 2006 at 11:02 pm
Di Magna ini …
Tempat aku mencari secupak rezeki Tuhan
Tempat aku menjalankan amanah
Tempat aku menyantuni karenah
Di Magna ini...
Bukan kecil bebanan
Kerna sementara ia bernama amanah
Di Magna ini ...
Tiada sedikit sesalan
Mengeluh hanya menambah karenah (yang sedia ada)
Di Magna ini...
Aku menimba sedikit pengalaman
Membentuk nilai diri
Agar tidak tiada aku…
Menyantuni amanah, atau
Agar tiada aku
Menjalankan karenah .
(originally by helangdeli)
Pengirim: Ilriady Al-Kalantani 0 comments
dIRI iNI
Sunday, July 09, 2006 at 12:09 am
Diriku yang di
Ketika ini seringkali aku berpaling kepadanya
Memerhati teliti dari jauh tapi pasti
Suatu revolusi mengkoreksi diri..
Dimensi cermin diri ini
Apakah akan ada diriku yang sebegitu tabah..
Seperti suatu tika dulu
Kerna aku kini rapuh dan sirna arah tuju
Apakah akan hilang bejat akal dan pedoman
Diri yang dulu jahil dan rapuh peribadi
Untuk aku telusuri jalan penuh onak duri..
Kepada DIRI ini: aku menulis...
Titipkanlah doa nabi
Sebagai tangkal dan tangkai
Untuk DIRI dibekal dan dibajai.. Sinar iman,aman. (Amin)
(originally by: helangdeli)
Pengirim: Ilriady Al-Kalantani 0 comments