Aku bukan penyair

Termenung panjang aku...
Ku hitung-hitung dan ku belek-belek,
Tak tahu apa yang dikejarkan,
Duit, ke dunia ke durjana ?

Padahal aku bukannya sesiapa!
Perangai watak dan teladan kejadian yang aku lalui,
Macam tak cukup untuk ku pedomankan,
Iman juga yang harus diperkuatkan

Jalan yang ku pilih ini masih jauh,
Entahkan bila sampai ke penghujungnya,
Tapi itu bukan soal-pangkalnya,
Kesudahan yang baik pun boleh jadi dekat

Aku takut dan curiga,
Mana arah dan jalan,
Namun aku berani,
Pusing keliling dan sesat gelap,

Aduh! Kenapa harus aku mengeluh..
Pada kenikmatan dunia yang tak tercapaikan,
Seharusnya aku perlu menjadi insan bijak,
Punya pikir bekal selepas kematian.

Celoteh ringan oleh : YaDi

Menjengah akhir malam


Tersedar dari buaian lena
Menghantar insan bermunajat
Menyingkap tabir Yang Esa
Apakah terpenuh segala hajat ?


Berpaksikan keyakinan yang tertancap
Bahwa Tuhan tiada melupakan hamba-Nya
Menjadi suatu kekuatan yang kejap
Yakin insan pada kasih Tuhan-nya


Apakah bisa kita memenuhi jemputan
Atau merubahnya menjadi kebiasaan
Yang terkadang tidak dipenuhkan
Sangat khuatir akan kealpaan


Bahawa Tuhan itu tiada memerlukan
Apalagi untuk mewajibkan...
Sedang kita yang berhajatkan
Apakah sanggup ditinggalkan...
(originally by : kawe)

Di Magna ini …


Di Magna ini …

Tempat aku mencari secupak rezeki Tuhan

Tempat aku menjalankan amanah

Tempat aku menyantuni karenah


Di Magna ini...

Bukan kecil bebanan

Kerna sementara ia bernama amanah

Di Magna ini ...

Tiada sedikit sesalan

Mengeluh hanya menambah karenah (yang sedia ada)

Di Magna ini...

Aku menimba sedikit pengalaman

Membentuk nilai diri

Agar tidak tiada aku…

Menyantuni amanah, atau

Agar tiada aku

Menjalankan karenah .

(originally by helangdeli)

dIRI iNI

Diriku yang di sana

Ketika ini seringkali aku berpaling kepadanya

Memerhati teliti dari jauh tapi pasti

Suatu revolusi mengkoreksi diri..

Dimensi cermin diri ini

Apakah akan ada diriku yang sebegitu tabah..

Seperti suatu tika dulu

Kerna aku kini rapuh dan sirna arah tuju

Apakah akan hilang bejat akal dan pedoman

Diri yang dulu jahil dan rapuh peribadi

Untuk aku telusuri jalan penuh onak duri..

Kepada DIRI ini: aku menulis...

Titipkanlah doa nabi

Sebagai tangkal dan tangkai

Untuk DIRI dibekal dan dibajai.. Sinar iman,aman. (Amin)

(originally by: helangdeli)