Sastera Sufi - sebuah antologi

I
Cerita Perumpamaan

Oleh : Sa'di

Bebas Dari Kutukan

Menteri-menteri raja Nusyirwan asyik membicarakan masalah kenegaraan yang mendesak. Masing-masing mengajukan ususl dan pandangan sesuai dengan keahliannya. Begitu pula raja sendiri dan filosof Barsakumir. Setelah itu menter-menteri yang pandai itu bertanya kepada Barsakumir dengan berbisik-bisik: "Apa kehebatan pandangan raja dibanding pandangan orang-orang cendekia ini menurut Anda?"

Barsakumir menjawab: "Kerana batas-batas masalah negara tak jelas, dan tergantung kehendak Tuhan mana yang salah dan yang benar, lebih baik ikuti saja pandangan raja. Dengan begitu, jika pandangan raja ternyata keliru kelak, sebagai imbalannya kita akan bebas dari kutukan. Mengajukan pandangan yang bertentangan dengan maksud raja berarti mencuci tangan kita dengan darah kita sendiri. Jika raja berkata siang hari yang panas adalah malam hari, katakan saja: "Benar! Lihat saja di langit, bulan dan bintang terang-benderang."

------------------------------------------------------------

Seorang raja berada dalam satu perahu dengan seorang hamba sahaya dari Persia, yang sebelumnya tak pernah berlayar. Peristiwa yang luar biasa terjadi. Hamba itu mnderita ketakutan, membuat raja tak senang dan tak dapat memaafkan peristiwa itu.

Ada seorang filosof dalam perahu itu, berkata: "Jika diizinkan saya akan menenangkan dia"

Raja itu menyahut: "Akan sangat terpuji jiak usaha Anda berhasil."

Filosof memerintahkan hamba tersebut menceburkan diri ke dalam air, sehingga ia minum air. Namun ia bisa ditangkap sebelum tenggelam lalu rambutnya ditarik ke perahu dan tangannya bisa mencapai tepi perahu. Kemudian ia duduk di pojok buritan, tenang. Raja heran, kerana sebelumnya tak pernag mengetahui hikmah dari tindakan itu, lalu bertanya mengapa dan filosof menjawab: "Sebelum ia merasakan kesengsaraan yang amat akibat tenggelam, ia tak akan mengetahui kemanan perahu. demikina pula seorang yang tak menghargai arti kemapuhan dalam dalam menghadapi bahaya dan ancaman, ia tak akan mengetahui sejauh mana kemanan negeri."


O Insan! Roti gandum tak menyenaagkan hatimu
Namun ia adalah kekasihku walau dalam pandanganmu tampak buruk
Bagi bidadari di sorga, pembersihan dosa adalah neraka
Tanyalah penghuni neraka, penyucian adalah sorga

Tukang Nujum

Seorang tukang nujum setelah memasuki rumahnya melihat seorang lelaki asing memasuki rumahnya, lantas marah dan mulai mencerca orang asing itu. Akibatnya keduanya berkelahi dan ribut. Seorang yang saleh kebetulan lewat dan setelah mengetahui kejadian itu berkata: "Bagaimana kau bisa tahu apa yang terjadi di langit, sedang kau tak tahu siapa yang masuk ke dalam rumahmu."



0 comments: