Sastera Sufi - sebuah antologi

I
Cerita Perumpamaan

Oleh : Sa'di

Nasehat Raja Nusyirwan

Diceritakan bahawa sementara daging rusa buruan telah digoreng untuk santapan Raja Nusyirwan yang adil dalam sebuah pesta ketika baginda sedang bebrburu, garam tidak ada. Seorang pemuda disuruh pergi ke kampung terdekat untuk mencari garam. Nusyirwan berkata, "Bayarlah garam yang kauperoleh, jangan sampai timbul kebiasaan buruk yang membuat desa runtuh." Setelah ditanya kerugian apa yang bisa timbul dari kebutuhan yang sepele itu, Nusyirwan menjawab: "Dalil untuk menindas di dunia ini kecil, namun siapa yang berhasil membesar-besarkanya maka dalih itu akan menjadi besar. Jika seorang raja makan sebuah apel dari kebun milik seseorang, maka hamba-hambanya kan mencabut pohon itu seakar-akarnya. Demi lima butir telur, yang diperintahkan Sultan untuk mengambilnya dengan paksa, orang-orang yang menjadi perajuritnya akan merampas seribu unggas di kolam air!"

Seorang tiran takkan kekakl di dunia
Namun kutukan padanya bertahan selamanya


Penindas Dan Darwish


Seorang serdadu yang kecil tanpa ampun memukul kepala seorang darwish dengan batu, dan Darwish itu tanpa maksud membalas dendam kemudian menyimpan batu itu hingga bila tiba waktunya raja tersebut murka pada serdadu itu, dan menjebloskannya dalam sebuah sumur. Kemudian Darwish itu menampakkan dirinya dan menjatuhkan batu itu atas kepalanya.

Tanyan: "Siapa kau dan mengapa memukul kepalaku dengan batu ini?"

Jawab Drawish: "Aku adalah orang yang sama dengan dia kaupukul kepalanya dengan batu ini seperti ini pada suatu hari."

Serdadu dalam sumur melanjutkan: "Di mana kau berada selam ini?"

Darwish menyahut: "Aku takut kedudukanmu, namun sekarang ketiak kulihat kau dalam sumur, kumanfaatkan kesempatan itu"

Seorang yang hina jadi sahabat nasib baik
Orang arif pilih tunduk kepadanya
Jika tak benar-benar kuat
Jangan asah senjatamu untuk makksud jahat.

Jika tinju dipukulkan pada orang yang kebal
Maka tangan itu kan luka.

Tunggu nasib baik terikat pada tangannya,
Untuk menyenangkan kawan-kawannya
Kepalamu kan dipentungnya.

0 comments: